Selamat Datang Di Blog Mukminatun, Saran dan Kritik Sangat saya nantikan demi kemajuan Blog Ini

Rabu, 09 Januari 2013




Indahnya curug muncar Purworejo

oleh: mukminatun

Curug muncar merupakan sebuah objek wisata berupa sebuah air terjun cantik yang terletak di desa Kaliwungu kecamatan Bruno, Kabupaten Purworwejo. Curug inimemiliki ketinggian ± 40m  dan berada di kawasan Perhutani dengan ketinggian 900 m diatas permukaan laut.  Curug Muncar ini masih sangat alami, belum tersentuh oleh bermacam-macam teknologi manusia, sehingga panoramanya masih alami dan indah. Selain itu jika berkunjung di curug ini dapat melihat pemandangan indah berupa bukit-bukit di Bruno serta merasakan tiupan angin yang sepoi-sepoi.

Keindahan air terjun ini dapat dilihat dari jarak beberapa kilometer karena letaknya yang berada di tengah-tengah lereng pegunungan. Air terjun ini oleh masyarakat sekitar dikenal dengan nama Curug Muncar.Menurut masyarakat, curug ini sudah menjadi objek wisata. Namun nampaknya situs wisata ini masih kurang mendapat perhatian baik dari masyarakat maupun pemerintah setempat. Akses yang sangat sulit membuat curug ini masih belum banyak dikunjugi sehingga tempat wisata ini relatif belum dikenal.


Akses ke arah curug sebenarnya ada banyak, tetapi hanya ada beberapa yang sering dilewati salah satunya adalah melalui dusun Kamasan.Rute ini dapat ditempuh dengan mengikuti jalan raya sampai menjumpai pertigaan kecil dengan papan petunjuk arah ke curug, lalu belok ke kiri. Jalan ke arah curug ini berupa jalan tanah yang menanjak. Tak seberapa jauh dari jalan itu ada perempatan kecil yang juga ada papan petunjuk ke curug mengarah lurus mengikuti jalan beton. Jalan cukup sempit dan harus melalui beberapa tanjakan curam dengan kombinasi belokan tajam. Cukup menantang adrenalin bagi pengendara yang baru pertama kali melintas. Dengan kondisi seperti ini, hanya sepeda motor yang paling memungkinkan digunakan. Setelah berkendara selama sekitar 10 menit, sampailah pada sebuah lapangan kecil yang biasa dijadikan tempat parkir oleh pengunjung. Meskipun curug masih beberapa kilometer lagi, tapi jalanan yang masih ”alami” membuat sepeda motor tidak lagi bisa digunakan. Sehingga harus dititipkan di lapangan itu. Tapi kadang, lapangan itu tidak ada yang menjaga sehingga motor bisa dititipkan ke rumah penduduk.
    
Setelah motor dititipkan, lanjut dengan jalan kaki. Jalan setapak yang cukup sempit, naik turun, dan licin jika tersiram air hujan membuat kita harus berhati-hati melewatinya. Namun lingkungan sekitar yang masih alami membuat perjalanan menjadi menyenangkan. Setelah beberapa saat berjalan, kita melewati hutan pinus dengan pohonnya yang tinggi menjulang menawarkan kesejukan khas pegunungan. Di beberapa titik tertentu sepanjang perjalanan dapat dilihat pemandangan pedesaan dari ketinggian. Hamparan sawah, diselingi dengan deretan rumah sederhana yang dibelah oleh jalan yang menarik jika dilihat dari ketinggian. Perjalanan yang harus di tempuh sekitar 45 menit pun tidak akan membosankan.
            Setelah menempuh waktu perjalanan 45 menit naik turun dan melewati jalanan yang licin kaki terasa pegal dan capek.  Tapi, rasa capek itu dapat hilang dengan seketika ketika sudah sampai di air terjun itu. Percikan air yang segar membuat tubuh tubuh segar dan membangkitkan semangat pagi. Keindahan di air terjun itu juga menimbulkan kepuasan tersendiri dan dapat membayar perjuangan yang telah di lakukan dalam perjalanan ke tempat itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar