Indahnya
curug muncar Purworejo
oleh: mukminatun
Curug muncar merupakan sebuah objek wisata berupa
sebuah air terjun cantik yang terletak di desa Kaliwungu kecamatan Bruno,
Kabupaten Purworwejo. Curug inimemiliki ketinggian ± 40m dan
berada di kawasan Perhutani dengan ketinggian 900 m diatas permukaan
laut. Curug Muncar ini masih sangat alami, belum tersentuh oleh
bermacam-macam teknologi manusia, sehingga panoramanya masih alami dan indah.
Selain itu jika berkunjung di curug ini dapat melihat pemandangan indah berupa bukit-bukit
di Bruno serta merasakan tiupan angin yang sepoi-sepoi.
Keindahan
air terjun ini dapat dilihat dari jarak beberapa kilometer karena letaknya yang
berada di tengah-tengah lereng pegunungan. Air terjun ini oleh masyarakat
sekitar dikenal dengan nama Curug Muncar.Menurut masyarakat, curug ini sudah
menjadi objek wisata. Namun nampaknya situs wisata ini masih kurang mendapat
perhatian baik dari masyarakat maupun pemerintah setempat. Akses yang sangat
sulit membuat curug ini masih belum banyak dikunjugi sehingga tempat wisata ini
relatif belum dikenal.
Akses ke arah curug sebenarnya ada banyak,
tetapi hanya ada beberapa yang sering dilewati salah satunya adalah melalui
dusun Kamasan.Rute ini dapat ditempuh dengan mengikuti jalan raya sampai
menjumpai pertigaan kecil dengan papan petunjuk arah ke curug, lalu belok ke
kiri. Jalan ke arah curug ini berupa jalan tanah yang menanjak. Tak seberapa
jauh dari jalan itu ada perempatan kecil yang juga ada papan petunjuk ke curug
mengarah lurus mengikuti jalan beton. Jalan cukup sempit dan harus melalui
beberapa tanjakan curam dengan kombinasi belokan tajam. Cukup menantang
adrenalin bagi pengendara yang baru pertama kali melintas. Dengan kondisi
seperti ini, hanya sepeda motor yang paling memungkinkan digunakan. Setelah
berkendara selama sekitar 10 menit, sampailah pada sebuah lapangan kecil yang
biasa dijadikan tempat parkir oleh pengunjung. Meskipun curug masih beberapa
kilometer lagi, tapi jalanan yang masih ”alami” membuat sepeda motor tidak lagi
bisa digunakan. Sehingga harus dititipkan di lapangan itu. Tapi kadang,
lapangan itu tidak ada yang menjaga sehingga motor bisa dititipkan ke rumah
penduduk.
Setelah motor dititipkan, lanjut dengan jalan kaki. Jalan
setapak yang cukup sempit, naik turun, dan licin jika tersiram air hujan
membuat kita harus berhati-hati melewatinya. Namun lingkungan sekitar yang
masih alami membuat perjalanan menjadi menyenangkan. Setelah beberapa saat
berjalan, kita melewati hutan pinus dengan pohonnya yang tinggi menjulang menawarkan
kesejukan khas pegunungan. Di beberapa titik tertentu sepanjang perjalanan
dapat dilihat pemandangan pedesaan dari ketinggian. Hamparan sawah, diselingi
dengan deretan rumah sederhana yang dibelah oleh jalan yang menarik jika
dilihat dari ketinggian. Perjalanan yang harus di tempuh sekitar 45 menit pun
tidak akan membosankan.
Setelah menempuh waktu perjalanan 45
menit naik turun dan melewati jalanan yang licin kaki terasa pegal dan
capek. Tapi, rasa capek itu dapat hilang
dengan seketika ketika sudah sampai di air terjun itu. Percikan air yang segar
membuat tubuh tubuh segar dan membangkitkan semangat pagi. Keindahan di air
terjun itu juga menimbulkan kepuasan tersendiri dan dapat membayar perjuangan
yang telah di lakukan dalam perjalanan ke tempat itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar